Bagaimana Mencari Kawan: 2. Berikan Pujian Jujur dan Tulus - Berbagi Optimis

Terbaru

Search Bar

Sabtu, 06 Agustus 2016

Bagaimana Mencari Kawan: 2. Berikan Pujian Jujur dan Tulus


Bagaimana mencari kawan - Setiap orang menyukai penghargaan. Tapi hari ini kita patut untuk heran, sebab salah satu hal yang seringkali diabaikan keberadaannya adalah itu. Entah bagaimana, seorang Guru lupa memberi penghargaan pada siswanya yang datang tepat waktu, tetapi otomatis akan menghukum siswa yang datang terlambat. Entah bagaimana, orang tua sering salah bertindak ketika anaknya berpikir untuk mulai mandiri secara finansial; mereka senantiasa berpikir, terus membiayai adalah bentuk penghargaan, padahal itu mencoreng kedewasaan pemikiran. Entah bagaimana, seorang pemimpin lupa mengucapkan terimakasih pada pegawai/bawahannya untuk kesetiaan mereka bekerja menjalankan program perusahaan/organisasi. Entah bagaimana, kita lupa mengucapkan, 'Alhamdulillah, terimakasih, makannya lezat!' pada orang tua yang menghidangkan cinta di atas meja makan; atau pada rekan-rekan kita yang memberi kesempatan mencicip makanan buatannya.



Semua manusia menyukai penghargaan, itu bisa membuat mereka merasa berarti.

Sigmund Freud, pakar psikologi dan John Dewey, filsuf Amerika, pernah sekali mengatakan bahwa apa pun yang kita kerjakan memiliki motif pemenuhan hasrat untuk menjadi orang penting, sedangkan William James berkata: prinsip dasar sifat manusia adalah kebutuhan untuk dihargai. Kebutuhan. Bukan keinginan atau harapan. Maka, penghargaan ibarat makanan yang dapat menyembuhkan 'lapar' di tempat yang berbeda, yaitu hati.

Bayangkan keajaiban apa yang akan kita peroleh jika kita bisa mengisi celah itu, kita akan menjadi kawan yang baik dan dengan mudah memengaruhi mereka agar bertindak sesuai kehendak kita. Atau bahkan, dapat mengangkat seseorang dari keterpurukan menjadi seseorang yang jaya.

Stevie Wonder, seorang buta yang kini menjadi legend di dunia musik, menemukan jalan hidupnya ketika Guru di salah satu ruang kelas meminta untuk menangkap tikus percobaan yang lepas tak terkendali. Orang buta diminta menangkap tikus? doesn't make any sense. Tapi, Guru itu tahu bagaimana kehidupan ini bekerja; ia tahu kebutaan Stevie Wonder menyebabkan telinganya lebih peka daripada orang lain yang ada di ruangan itu. Itulah pertamakali, kata Stevie Wonder, seseorang menghargai kelebihan telinganya, dan dia terangkat, merasa berarti, lalu jadi pemusik terkenal. Wow!

Manusia termulia, Muhammad saw. mencontohkan tentang pentingnya penghargaan ini. Ditulis dengan tinta emas, bahwa ketika beliau di Thaif dalam rangka mencari perlindungan dari suku Tsaqif, yang--malah Muhammad saw. dapatkan adalah olok-olok dan penghinaan. Maka beliau akhirnya berlindung di kebun milik 'Utbah dan Syaibah. Melihat ada orang asing di sana, mereka berdua memerintahkan Adas, seorang budak, untuk memberikan beberapa tangkai anggur untuk menolongnya. Ketika Adas bertatap muka dan memberikan jamuan anggur tadi, Muhammad saw. mengucapkan Bismillaahirrahmaanirrahiim, sesuatu yang asing di telinga Adas. Lalu kemudian terjadilah perbincangan yang pada akhirnya membuat Adas menemukan jalan cahaya, Islam.

Apa yang dilakukan Nabi? Memberikan penghargaan. Ya, tatkala Adas mengenalkan dirinya berasal dari Ninawa, Muhammad saw. mengatakan, "Apakah dari negerinya Yunus bin Matta, hamba Allah yang shalih itu?" Telak. Beliau tidak hanya menghargai dirinya, tapi juga tanah kelahirannya.

Atau, ketika Ka'ab ibn Malik -yang saat itu belum pernah bertemu Rasulullah- mencari-cari Muhammad saw. dan menemukannya di dalam Masjidil Haram. Apa yang beliau katakan pada Ka'ab? Muhammad saw. berkata, "Apakah dia penyair yang terkenal itu?"

Tebak apa yang kemudian dikatakan Ka'ab ketika menceritakan kembali kisah pertemuannya ini: Sungguh, saya tidak akan pernah melupakan ucapan beliau itu.

Penghargaan. Makanan hati. Kita berhak menerima penghargaan atas apa yang kita lakukan, tapi memintanya adalah bukti kerdilnya hati. Belajarlah untuk saling menghargai, karena itu akan mengeratkan hubungan apa pun.

Bagaimana? Hal yang paling pertama adalah memahami, bahwa orang lain lebih baik dalam hal tertentu dibandingkan kita. Hargai itu. Berikan pujian yang jujur dan tulus.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar