Hidup sekali,
buatlah berarti. Hidup sekali, isilah dengan kebaikan.
Ada sebuah kisah yang begitu menggetarkan jiwa. Kisah tentang seorang
pencukur rambut yang sabar dan baik hati.
Berawal dari beliau memiliki kios cukur rambut. Namun karena kondisi
ekonomi untuk menyekolahkan anaknya, beliau kemudian menjual kios tersebut, dan
memilih menjadi pencukur rambut keliling. Begitulah perjuangan seorang ayah
demi anaknya, rela berkorban apa saja :’))
Dalam suatu keadaan apapun, pastinya ada saja orang yang tidak suka. Suatu
hari ketika beliau sedang berkeliling, ternyata ada seseorang yang merasa
tersaingi akan usahanya ini. Dan kemudian beberapa kali melakukan kejahatan
kepada beliau ini.
- Ketika beliau sedang sholat di mesjid, maka pesaing ini membuat ban sepeda menjadi bocor.
“Dengan adanya ujian tersebut, beliau tetap berhusnudzon dan tetap bersabar”
- Ketika beliau sedang tidur siang di pinggir jalan, karena kecapean, kemudian pesaing ini membuang sepeda beliau ke sungai.
“Tidak ada fikiran negatif sekalipun yang hadir dalam hati beliau, beliau hanya pasrah dan menyerahkan semuanya kepada Allah SWT.
Dengan kejadian tersebut, kemudian beliau mendapat banyak tekanan dari istrinya, dan anaknya. Namun beliau tetap sabar.
Di tengah kondisi yang diterima oleh beliau, beliau tidak pernah menyerah, selalu beribadah kepada Allah, dan selalu melakukan kebaikan, meski berada dalam kondisi yang sulit sekalipun.”
- Ketika beliau sudah tidak memiliki sepeda, dan hanya bisa berjalan kaki, maka pesaing ini terus saja mengejek beliau.
“Namun beliau tetap menyikapinya dengan sabar, hingga kemudian Allah menunjukkan kuasanya, yakni pesaing mendapatkan musibah, hingga akhirnya tersadar akan perilakunya.“
***
Ujian terus saja datang menimpa kehidupan beliau. Hingga pada suatu hari,
rumah beliau kebakaran dan beliau
sekeluarga menjadi tidak punya rumah, namun karena kebaikannya, beliau di beri
rumah kardus oleh seseorang yang baik hati.
Dan meski dalam keadaan yang sulit sekalipun, beliau masih saja berbuat
baik. Dimana suatu hari ada seorang bapak yang sudah tua dan mau nyebrang, dan
beliau kemudian menolong seorang bapak tersebut.
Ternyata seorang bapak tersebut telah terkena penyakit dimensia. Karena
sudah tidak ingat dimana rumahnya, kemudian beliau membawa seorang bapak ini ke
kantor polisi, namun karena seorang bapak ini tidak mau tinggal di kantor
polisi maka seorang bapak tersebut di bawa ke rumah kardusnya, dan beliau manuliskan
alamat rumahnya, untuk kemudian menjadi informasi bagi seorang anak yang
mencari orang tuanya.
Begitu marah nya anak dan istri beliau, karena dalam kondisi yang sudah
sulit ini, beliau masih saja menolong orang.
***
Beberapa hari kemudian, ada seorang anak yang menghampiri beliau,
menanyakan dimana keberadaan orang tuanya.
Seorang anak dari seorang bapak yang beliau tolong ini adalah seorang
pengusaha sukses.
Karena kebaikannya telah menolong orang tuanya, maka seorang anak tersebut
membalas kebaikan beliau tersebut. Dengan memberikan sebuah rumah, anaknya diberikan
biaya pendidikan, serta istrinya diberi
pekerjaan.
Sehingga istri dan anak beliau menjadi sadar, bahwa berbuat baik itu akan
mendatangkan pertolongan Allah SWT.
***
Maa sya Allah kisah yang begitu menggetarkan jiwa. Kisah ini telah
mengajarkan kepada kita betapa Allah selalu menepati janji-Nya. Pertolongan
Allah sangatlah dekat bagi orang orang yang berbuat kebaikan, dan Allah bersama
orang orang yang sabar.
Dalam Al-Qur’an telah di jelaskan bahwa apapun yang kita lakukan sejatinya
akan kembali pada diri kita sendiri.
“Jika kamu berbuat baik (berarti) kamu berbuat baik bagi dirimu sendiri. Dan jika kamu berbuat jahat, maka kejahatan itu bagimu sendiri.” (Q.S. Al-israa’ [17] : 7)
***
Berbuat baik itu penting dan kita perlu berbuat baik. Sebab, dengan berbuat
baik akan mendatangkan pertolongan Allah SWT.
Nabi SAW telah bersabda,
“Barang siapa membantu keperluan saudaranya, maka Allah akan membantu keperluannya. Barang siapa menghilangkan kesusahan seseorang, maka Allah akan menghilangkan kesusahannya pada hari akhirat (H.R. Bukhari dan Muslim)
***
Ketika ingin berubah menjadi lebih baik, maka ada beberapa cara:
- Matikan keburukan
Mematikan kebiasaan buruk memang tidak mudah, namun kita
pasti bisa untuk melakukannya, asalkan kita memiliki alasan yang kuat untuk
bagaimana ingin mematikan kebiasaan buruk itu, dan memiliki cara untuk bisa
mematikan keburukan itu.
- Hidupkan kebaikan
Bila kita membiasakan diri dalam hal keburukan, maka
untuk menghidupkan kebaikan akan terasa begitu sulit. Dan begitupun sebaliknya,
bila kita telah membiasakan diri dalam hal kebaikan maka insyaAllah kita akan
sulit untuk melakukan hal keburukan.
- Carilah orang orang yang senantiasa membantu dalam kebaikan
Sahabat yang sholeh akan menjadi syafaat kita di hari
akhir nanti. Maka perbanyaklah berteman dengan orang orang sholeh.
***
Berbuat baik itu penting, apalagi berbuat baik kepada kedua orang tua, maka
itu lebih baik dan pahalanya begitu besar di sisi Allah SWT.
Ya rabb, muliakanlah kami dengan Al-Qur’an, dan jadikanlah kebahagiaan kami dengan memakaikan mahkota dan jubah penuh cahaya untuk kedua orang tua kami. Ya Allah, kami ridho padaMu, maka ridhoilah kami.
Semoga kita bisa menjadi seorang anak yang sholeh/ sholeha, dan mewujudkan
cita cita menjadi seorang hafidz/ hafidzah. Aamiin yaAllah.
***
Beberapa kutipan,
- Apapun dan bagaimanapun kondisi kita, maka kita harus senantiasa berbuat baik dan selalu memiliki keyakinan akan pertolongan Allah SWT
- Selelah apapun kehidupan yang kita jalani, maka jangan pernah meninggalkan ibadah. Kita adalah makhluk yang lemah dan tidak berkuasa, sedangkan Allah maha berkuasa. Dan kita membutuhkan pertolongan Allah. Dengan berbuat baik maka akan mendatangkan pertolongan Allah SWT. Aamiin
(Dina Andini/Berbagi Optimis)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar