Ada sebuah kisah, yaitu kisah tentang persahabatan 2
orang mahasiswa, dimana mereka bersahabat sejak jaman SMA hingga saat ini
kuliah. Mereka pun satu jurusan, dan satu kelas, kemana mana mereka selalu
bareng, bahkan teman temannya suka bilang, bahwa mereka itu dua sejoli, kembar
tapi beda, beda tapi kembar, karna kemana mana mereka selalu berbarengan, ke kelas
bareng, ke kantin bareng, seorganisasi bareng.
Pada suatu hari, mereka mengikuti kegiatan seminar
motivasi yang di adakan di kampus. Mereka mengikuti acara seminar dengan begitu
serius karena mereka benar benar ingin untuk mendapatkan ilmunya. Ketika
seminar sedang berjalan, seorang motivator mengintruksikan untuk menuliskan
seratus cita cita yang ingin dicapai. Dengan begitu semangatnya, mereka
menuliskan seratus cita cita mereka dalam sebuah kertas, kemudian sang
motivator menjelaskan bahwa, cita cita yang mereka tuliskan itu akan menjadi saksi atas keberhasilan mereka di
suatu hari mendatang.
Setelah mengikuti kegiatan seminar motivasi, mereka
semakin bersemangat untuk mengikuti perkuliahan dan berusaha untuk terus
memperjuangkan cita cita mereka. Sehingga kunci hidup mereka yakni berdo’a,
berusaha dan berserah.
Apa yang mereka cita cita kan, sedikit demi sedikit
tercapai. Salah satu cita cita yang mereka tuliskan yakni ingin mendapatkan IPK
Cumlaud, dan ternyata alhamdulillah mereka mendapatkan IPK Cumlaud.
Ketika tingkat 3, mulai di intruksikan untuk memilih
konsenterasi jurusan, karena mereka jurusan Akuntansi, dimana ada 3 konsenterasi
dalam jurusan Akuntansi, yakni Akuntansi Syariah, Akuntansi Keuangan dan
Akuntansi Sektor Publik. Mereka memilih konsenterasi Akuntansi Sektor Publik,
karena mereka ingin berkonsenterasi pada Akuntansi Pemerintahan.
Satu semester perkuliahan mereka belajar tentang mata
kuliah konsenterasi yang mereka pilih.
Setelah ilmu konsenterasi tersampaikan oleh dosen dan
mahasiswa dapat memahami mengenai konsenterasi yang mereka pilih, kemudian
dosen menugaskan kepada mahasiswa jurusan Akuntansi untuk melaksanakan Praktek
Kerja Lapangan (PKL/ Magang).
Dengan penuh keyakinan, mereka menentukan dimana mereka ingin
melaksanakan Praktek Kerja Lapangan, dan mereka memilih di sebuah instansi
pemerintahan daerah. Kemudian mereka mengajukan Surat Pengajuan Praktek Kerja
Lapangan tersebut dan alhasil, mereka diterima untuk Praktek Kerja Lapangan di
instansi pemerintahan yang mereka inginkan.
Mereka benar benar bersyukur karena bisa Praktek Kerja
dan mengaplikasikan ilmu di tempat yang mereka inginkan.
Waktu berjalan begitu cepat, dimana tugas mereka untuk
melaksanakan Praktek Kerja Lapangan selesai, tapi ketika itu mereka berharap
untuk bisa kembali ke instansi pemerintahan tersebut untuk berkontribusi
kembali mengaplikasikan ilmu yang telah dipelajari dan dimiliki.
Ternyata memang benar, tidak lama dari mereka selesai
melaksanakan Praktek Kerja, mereka di panggil kembali untuk menjadi pegawai
kontrak di instansi pemerintah tersebut, mereka begitu bahagia, dan bersyukur
sekali.
Kemudian, mereka kembali mengingat dan menengok ke
belakang, ternyata dulu pada saat mereka mengikuti seminar motivasi, mereka
menuliskan sebuah cita cita bahwa mereka ingin untuk berkontribusi pada sebuah
unit instansi pemerintah daerah yang mereka inginkan.
Dan alhasil apa yang mereka tuliskan pada masa lalu,
menjadi saksi kesuksesan mereka, bahkan sebelum mereka lulus menjadi sarjana,
cita cita mereka tercapai.
Mereka begitu bahagia dengan apa yang telah mereka capai
sekarang.
Tapi, ada hal yang membuat mereka bingung, sedih, resah
dan gelisah. Disisi lain, mereka bahagia bisa kerja, tapi disisi lain, tugas
akhir mereka menanti. Karena mereka kerja di tingkat akhir, tepatnya di
semester 8.
Melihat kondisi yang sedang mereka hadapi yakni dua
kondisi berbeda, kondisi yang begitu membuat mereka sulit, dimana mereka harus
membagi waktu antara kuliah dan kerja, mereka berusaha untuk memandang kondisi
tersebut dengan pandangan yang positif.
Dengan tekad yang
kuat, keinginan yang begitu menggebu, serta semangatnya, mereka begitu optimis
bahwa mereka pasti bisa untuk menjalankan tugas menjadi pekerja yang baik dan
teladan serta menjadi mahasiswa tingkat akhir yang dapat menyelesaikan tugas
akhir dengan sempurna.
“Allah tahu kita mampu” itulah kata kata yang mereka
yakini, sehingga mereka terlahir kembali menjadi pribadi yang siap untuk
menjalankan setiap amanah yang diberikan Allah SWT dengan hati yang ikhlas,
serta menikmati setiap proses episode kehidupan yang telah diberikan kepada
mereka.
…
Dari sebuah kisah kehidupan 2 orang yang bersahabat
tersebut. Dapat disimpulkan bahwa :
Cita-cita / mimpi yang dituliskan akan menjadi saksi
kesuksekan kita. Tapi selain kita menuliskan mimpi tersebut, kita juga harus
bisa menentukan kapan mimpi itu akan tercapai, karena kalau mimpi tidak di
tentukan kapan akan tercapainya, maka itu hanya angan angan saja. Berusahalah
untuk terus berjuang menggapai mimpi dan cita-cita.
Karunia Allah begitu besar kepada kita, maka nikmat tuhan
yang manakah yang kita dustakan? sudah menjadi kewajiban kita untuk senantiasa
bersyukur atas nikmat Allah yang telah diberikan kepada kita. Cara dan
pembuktian kita bersyukur atas nikmat yang diberikan adalah dengan meningkatkan
ibadah kita kepada Allah SWT.
Pada hakikatnya didalam kehidupan kita, dihiasi dengan
berbagai macam situasi dan kondisi yang berpengaruh positif dan negatif.
Tergantung dari bagaimana kita memahaminya, dan memandangnya.
Ketika saat ini ujian kehidupan terasa begitu berat
sehingga rasanya tidak bisa untuk menampung semuanya, karena berfikir tidak
mudah untuk menjadi seorang pekerja dan juga menjadi mahasiswa tingkat akhir, dimana
kita harus benar benar memanaj waktu dengan sebaik mungkin, agar waktu tidak
terbuang sia sia, dan waktu bisa digunakan dengan semaksimal mungkin dan sebaik
mungkin. Maka berdoalah, dan yakinlah akan pertolongan Alloh yang begitu dekat
dengan kita.
Pandanglah setiap ujian yang hadir dan tugas / amanah
yang menumpuk sebagai kewajiban yang harus kita lakukan dengan hati yang penuh
ikhlas.
Hidup bukan untuk di pikirkan dan semua yang terjadi tidak
untuk di jadikan beban. Tapi jalanilah hidup ini dengan penuh ke optimisan,
jalani dengan penuh keyakinan, dan harapan yang begitu besar kepada Alloh SWT.
Maka dari itu, yang harus kita lakukan sekarang adalah
berdo’a, berusaha, berserah yakinlah bahwa Allah tahu kita mampu untuk
menjalankan semua amanah yang di berikan.
…
Ada beberapa kutipan yakni:
“Alloh bersama kita. Allah itu dekat, sangat dekat, bahkan lebih dekat dari orang orang yang dekat dengan kita. Dan Allah tahu kita mampu”
“Ujian akan selalu ada dalam setiap episode kehidupan kita, ujian kebahagiaan untuk kita senantiasa bersyukur, ujian kesedihan untuk kita senantiasa bersabar. Allah maha baik, dan akan selalu memberikan yang terbaik untuk kita”
---“Yakinlah bahwa apapun yang Allah takdirkan untuk kita itu yang terbaik, dan Allah tau kita mampu untuk menjalaninya, semangat dan jangan pernah menyerah, pasti bisa!”
Penulis: Dina Andini
---
Ayo Kak, tinggalkan komentar ya!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar